A.
KEADAAN GEOGRAFI KABUPATEN SIDOARJO
1. Batas
Wilayah
Kabupaten Sidoarjo adalah kabupaten yang dihimpit
oleh dua sungai, sehingga terkenal dengan sebutan kota Delta. Secara geografis
kabupaten ini terletak diantara garis 112,5°-112,9° Bujur Timur dan garis
7,3°-7,5° Lintang Selatan. Batas batas wilayah Kabupaten Sidoarjo adalah :
1) Utara : Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik
2) Timur : Selat Madura
3) Selatan
: Kabupaten Pasuruan
4) Barat : Kabupaten Mojokerto
Letak ketinggian wilayah Kabupaten Sidoarjo dari
permukaan laut terbagi menjadi 3 (tiga) bagian, meliputi : 40,81% berketinggian
3-10 m berada di bagian tengah dan berair tawar, 29,99% berketinggian 0-3 m
berada di setelah timur yaitu daerah pantai dan pertambakan, 29,20%
berketinggian 10-25 m di bagian barat.
2. Luas
Wilayah
Luas wilayah Kabupaten Sidoarjo adalah 714.243 km2,
terbagi menjadi 18 Kecamatan dengan 322 desa dan 31 kelurahan. Dari jumlah
tersebut terdapat 3 kelurahan dan 1 desa yang tidak berpenghuni karena
tenggelam oleh luapan lumpur lapindo yaitu kelurahan Jatirejo, Siring,
Renokenongo, dan Desa Kedung Bendo.
Dari 18 kecamatan yang ada, kecamatan Jabon adalah
wilayah terluas 80,998 km2 dengan sebagian besar wilayahnya adalah
tambak, sedangkan luas terkecil adalah kecamatan Gedangan dengan luas 24,06 km2.
3. Keadaan
Iklim
Suhu di Kabupaten Sidoarjo berkisar antara 20°-35°C.
letak Kabupaten Sidoarjo berada di sekitar garis khatulistiwa seperti
kabupaten/kota lainnya di Jawa Timur, sehingga wilayah ini mengalami perubahan
musim sebanyak 2 kali yaitu musim kemarau dan musim hujan.
B.
JUMLAH DAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
KABUPATEN SIDOARJO.
1. Jumlah
dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah jumlah
penduduk proyeksi tahun 2010. Hal ini dikarenakan pada awal tahun 2011 belum
ditetapkan secara resmi jumlah penduduk sasaran program. Mengacu data proyeksi
penduduk tahun 2010 maka jumlah penduduk yang ada di Kabupaten Sidoarjo adalah
1.778.208 jiwa, dengan 397.239 rumah tangga/KK atau rata-rata 4,5 jiwa per
rumah tangga. Perkiraan laju pertumbuhan penduduk selama 5 tahun terakhir
rata-rata per tahun 2,21%.
2. Persebaran
dan Kepadatan Penduduk
Tingkat
kepadatan penduduk Kabupaten Sidoarjo rata-rata 2.490 jiwa per km2.
Kepadatan penduduk di Kabupaten Sidoarjo berbeda-beda, Wilayah Kecamatan
Medaeng merupakan kecamatan terpadat penduduknya yakni 9.490 jiwa per km2
dan wilayah dengan kepadatan penduduk terkecil adalah kecamatan Jabon yakni 799
jiwa per km2.
3. Komposisi
Penduduk
Jumlah penduduk
Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2011 sebesar 1.778.208 jiwa. Perbandingan antara
penduduk laki-laki dan perempuan relative seimbang yaitu 888.778 (49,98%) jiwa
penduduk laki-laki dan 889.432 (50,01%) jiwa penduduk perempuan. Berdasarkan
kelompok umur, presentase penduduk di Kabupaten Sidoarjo terdidir dari : 1,6 %
penduduk umur <1 tahun, 6,8% penduduk umur 1-4 tahun, 8,9% penduduk umur 5-9
tahun, 8,3% penduduk umur 10-19 tahun, 59,8% penduduk umur 15-49 tahun, 10,5%
penduduk umur 50-64 tahun dan 4,1% penduduk umur 65 tahun keatas.hal ini
menunjukkan bahwa kelompok penduduk usia produktif yaitu 15-49 tahun.
C.
SITUASI DERAJAT KESEHATAN DI KABUPATEN
SIDOARJO
Derajat kesehhatan masyarakat ditentukan oleh banyak
faktor, tidak hanya ditentukan oleh pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana
dan prasarana kesehatan, namun juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan
dan lingkungan, social, keturunan, dan faktor lainnya. Faktor ini berpengaruh
pada morbiditas, mortalistas, dan status gizi di masyarakat. Angka morbiditas,
mortalitas, dan status gizi dapat menggambarkan keadaan dan situasi derajat
kesehatan masyarakat. Angka ini juga dapat digunakan untuk perencanaan dalam
bidang kesehatan.
1. Mortalitas
(Angka Kematian)
a) Angka
Kematian Bayi
Angka Kematian
Bayi (AKB) di Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2011 mengalami penurunan yang cukup
signifikan dibandingkan angka kematian bayi pada tahun 2010, 2009, dan 2008.
Pada tahun 2011, AKB Kabupaten Sidoarjo adalah 8,96 per 1000 kelahiran hidup
(KH) dengan sebaran AKB laki-laki 9,67 dan AKB perempuan 8,24.
b) Angka
Kematian Balita (AKABA)
AKABA adalah
jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan meninggalsebelum mencapai
usia 5 tahun. Nilai normatif AKABA sesuai pedoman MDGs apabila >140
dinyatakan sangat tinggi, antara 71-140 tinggi, 20-70 sedang, dan <20
rendah. AKABA di Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2011 naik secara bermakna
dibandingkan tahun 2010. Pada tahun 2010 angka kematian balita sebesar 0,6 per
1000 kelahiran hidup naik menjadi 9,63 per 1000 kelahiran hidup (123 balita)
pada tahun 2011. Sesuai dengan pedoman MDGs angka ini tergolong rendah.
c) Angka
Kematian Ibu
Kematian ibu
adalah kematian yang terjadi pada ibu karena peristiwa kehamilan, persalinan
dan masa nifas. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2011
mengalami sedikit peningkatan dibandingkan dengan AKI pada tahun 2010. AKI pada
tahun 2011 adalah 78,19 per 100000 kelahiran hidup. Adapun penyebab kematian
ibu diantaranya yaitu pra eklampsia dan eklamsia, perdarahan, infeksi, dan
lain-lain.
2. Morbiditas
(Angka Kesakitan)
Morbiditas
adalah angka kesakitan (insidensi atau prevalensi) dari suatu penyakit yang
terjadi pada populasi dalam kurun waktu tertentu.
a) Penyakit
Menular
1) Penyakit
Malaria
Malaria adalah
penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit (plasmodium) yang ditularkan oleh
gigitan nyamuk yang terinfeksi. Kabupaten Sidoarjo sendiri dalam pemberantasan
penyakit malaria perlu diacungi jempol karena dari tahun ke tahun penyakit ini
tidak pernah ditemukan.
2) Penyakit
TB Paru
Tuberculosis (TB) adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh Mycrobacterium
tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang Paru. Evaluasi keberhasilan
pengobatan TB paru baru bisa dievaluasi setelah selesai masa pengobatan yaitu 6
bulan sejak mulai diberikan pengobatan pertama. Dari data yang berhasil
dikumpulkan pada tahun 2011 menunjukkan kasus TB paru adalah 2.226 dengan
prevalensi 125,18 per 100000 penduduk dengan jumlah kematian 19 (CFR
1,07/100000 penduduk). Namun dari jumlah tersebut yang sudah bisa dievaluasi
sejumlah 843 dengan persentase kesembuhan 83,51% (704 kasus).
3) Penyakit
HIV/AIDS
Perkembangan
penemuan penyakit HIV/AIDS terus menunjukkan peningkatan, meskipun berbagai
upaya penanggulangan terus dilakukan. HIV adalah virus yang menginfeksi sel-sel
sistem imunologi sehingga merusak sistem kekebalan manusia. Di Kabupaten
Sidoarjo penderita penyakit HIV/AIDS terus mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun. Pada tahun 2008 ditemukan 262 kasus dan meningkat menjadi 283 kasus pada
tahun 2009 dan berlipat hamper dua kalinya di tahun 2010 menjad 557 kasus. Pada
tahun 2011 terdapat 296 kasus HIV dengan 187 laki-laki dan 109 perempuan.
Sedangkan jumlah kasus AIDS pada tahun 2011 adalah 439 orang dengan jenis
kelamin laki-laki 329 orang dan perempuan 110 orang. Adapun kematian akibat
AIDS pada tahun 2011 adalah 214 kasus dengan 166 kasus pada laki-laki dan 48
kasus pada perempuan.
4) Infeksi
Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Penyakit ISPA adalah penyakit infeksi akut yang
menyerang salah satu bagian atau lebih dari satu saluran nafas mulai dari
hidung hingga alveoli. Jumlah balita yang menderita pneumonia yang dilaporkan
di Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2011 sebanyak 7.106 dimana keseluruhan
penderita dapat ditangani.
5) Penyakit
Kusta
Kusta atau lepra
adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycrobacterium leprae. Di Kabupaten
Sidoarjo pada tahun 2011 terdapat 74 kasus kusta yang terdiri 11 kasus PD dan
63 kasus MB. Dengan angka penemuan kasus baru kusta 4,16 per 100000 penduduk.
6) Infeksi
Menular Seksual Diobati
Penyakit infeksi
menular seksual (IMS) di Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2011 mengalami penurunan
dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2011 terdapat 93 kasus dengan
penderita laki-laki 25 orang dan penderita perempuan 68 orang.
b) Penyakit
Menular yang dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas atau ditekan dengan pelaksanaan program imunisasi.
PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas atau ditekan dengan pelaksanaan program imunisasi.
1) Polio
dan AFP
Penyakit polio
adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus yang dapat menyerang semua
umur, tetapi biasanya menyerang anak-anak yang berusia kurang dari 3 tahun. AFP
adalah kondisi abnormal yang ditandai melemahnya/hilangnya kekuatan otot tanpa
sebab yang jelas. Selama tahun 2011 terdapat 5 kasus AFP yang tersebar di 4 wilayah
Puskesmas yaitu 2 kasus diwilayah kerja puskesmas Tanggulangijn dan 3 lainnya
ada di wilayah puskesmas Ganting, Waru, dan Taman.
2) Tetanus
Neonatorum
Penyakit Tetanus
Neonatorum adalah suatu bentuk tetanus infeksius yang berat dan terjadi selama
beberapa hari pertama setelah lahir, yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti
tindakan perawatan sisa tali pusar yang tidak higenis. Pada tahun 2011 di
Kabupaten Sidoarjo tidak ditemukan kasus Tetanus Neonatorum.
3) Campak
Penyakit campak
adalah penyakit akut yang disebabkan oleh Morbilivirus, ditandai dengan
munculnya bintik merah (ruam) dimana sering terjadi pertama kali pada saat
anak-anak. Pada tahun 2011 ditemukan 84 kasus dengan tanpa kematian, sedangkan
pada tahun 2010 ditemukan 73 kasus dengan 1 kematian.
4) Difteri
Difteri adalah
penyakit infeksi akut yang disebabkan bakteri Corynebacterium diphteriae, ditandai dengan pembentukan membrane di
kerongkongan dan aliran udara lainnya yang menyebabkan sulit bernafas. Dari
tahun ke tahun jumlah penderita Difteri terus meningkat yaitu 12 kasus pada
tahun 2009, 17 kasus pada tahun 2010 dan 38 pada tahun 2011.
5) Penyakit
Pertusis
Penyakit pertusis adalah penyakit
kulit membran mukosa pernafasan dengan gajala demam ringan, bersin, hidung
berair, dan batuk kering. Selama 3 tahun terakhir yaitu mulai tahun 2009 sampai
dengan tahun 2011 di Kabupaten Sidoarjo tidak ditemukan kasus penyakit
Pertusis.
6) Hepatitis
B
Hepatitis B
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B dengan gejala demam,
nyeri ulu hati dan icterus. Selama tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 di
Kabupaten Sidoarjo tidak ditemukan kasus penyakit Hepatitis.
c) Penyakit
Potensi Kejadian Luar Biasa (KLB/Wabah)
1) Demam
Berdarah
Angka kesakitan
DBD pada tahun 2011 adalah 125 kasus menurun signifikan bila disbanding dua
tahun sebelumnya 704 pada tahun 2010 dan 526 pada tahun 2009.
2) Diare
Penyakit diare
masih merupakan salah satu penyebab kematian bayi dan balita. Jumlah kasus
diare pada balita di Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2011 adalah 88.793 meningkat
sangat tajam bila disbanding tahun 2010 dengan kasus 26.296 dimana kesemuanya
ditangani.
3) Filariasis
Penyakit
filariasis adalah penyakit menular kronis yang disebabkan cacing filarial yang
menyerang saluran kelenjar getah bening serta merusak sistem limfe. Jumlah
kasus Filariasis di Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2011 adalah 14 kasus dengan
angka kesakitan 0,79/100000 penduduk.
D.
KEADAAN STATUS GIZI DI KABUPATEN
SIDOARJO
Keadaan
gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan sumber daya manusia
yang sehat dan berkualitas. Status gizi masyarakat dapat dilihat melalui
beberapa indicator, antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan
status gizi balita.
1. Bayi
dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
BBLR adalah bayi
dengan berat lahir kurang dari 2500 gram yang ditimbang pada saat lahir sampai
dengan 24 jam pertama setelah lahir. Jumlah BBLR yang dilaporkan di Kabupaten
Sidoarjo pada tahun 2011 sebanyak 596 (2,1%) dari seluruh kelahiran hidup dan
meningkat disbanding keadaan tahun 2010 yaitu 490 (1,78%) dari seluruh jumlah
kelahiran hidup.
2. Balita
dengan Gizi Buruk
Pada tahun 2011
persentase balita gizi buruk 1,36 (1420) meningkat sangat tajam bila disbanding
pada tahun 2010 dimana prosentase balita gizi buruknya 0,04% (45 kasus).
E.
UPAYA KESEHATAN DI KABUPATEN SIDOARJO
Upaya
kesehatan yang diselenggarakan meliputi pelayanan kesehatan, akses dan mutu
pelayanan kesehatan, perilaku hidup masyarakat dan keadaan lingkungan.
1. Pelayanan
Kesehatan
a) Pelayanan
Antenatal (Kunjungan Ke 1 (K1) dan Kunjungan Ke 4 (K4))
Pelayanan
antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional
(dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter umum, bidan, dan perawat)
kepada ibu hamil selama masa kehamilannya.
b) Pertolongan
Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan
Pada tahun 2011
cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 93,72% menurun bila
dibandingkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2010 yaitu
99,01%.
c) Ibu
Hamil Risiko Tinggi/Komplikasi Kebidanan Ditangani
Ibu hamil
risti/komplikasi adalah ibu hamil dengan keadaan penyimpangan dari normal yang
secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian bagi ibu maupun bayinya.
Kasus-kasus komplikasi kebidanan antara lain HB <8g%, tekanan darah tinggi
(systole >140mmHg, diastole >90 mmHg), ketuban pecah dini, perdarahan
pervaginam, oedema nyata, eklamsia, letak lintang kehamilan >32 minggu,
letak sungsang, pada primigravida, infeksi berat dan persalinan premature.
d) Pelayanan
Nifas
Pelayanan ibu
nifas adalah pelayanan 6 jam pasca persalinan sampai dengan 42 hari minimal 3
kali sesuai standar. Masa nifas adalah masa 6-8 minggu setelah persalinan
dimana organ reproduksi mengalami pemulihan untuk kembali normal. Cakupan ibu
nifas mendapat pelayanan pada tahun 2011 adalah 91,03%.
e) Neonatal
Komplikasi Ditangani
Neonatal
komplikasi ditangani yaitu bayi (0-28 hari) dengan penyakit dan kelainan yang
dapat menyebabkan kesakitan dan kematian seperti asfiksi, icterus, BBLR, trauma
lahir, Tetanus Neonatorum, syndrome gangguan pernafasan, infeksi/sepsis dan
kelainan congenital. Pada tahun 2011 trdapat 3.131 (49,77%) neonatal komplikasi
yang ditangani dari 4.139 neonatal komplikasi.
f) Pelayanan
Keluarga Berencana (KB)
Jumlah pasangan
usia subur (PUS) di Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2011 adalah 354.912 orang.
Dari jumlah PUS tersebut yang menjadi peserta KB baru sebanyak 47.549 (13,70%)
dan peserta KB aktif 293.544 (84,86%). Cakupan KB aktif ini sudah memenuhi
target standar pelayanan minimal yaitu >70%.
g) Pelayanan
Imunisasi
Cakupan UCI di
Kabupaten Sidoarjo tahun 2011 sebesar 98,89% dan telah memenuhi target >95%
h) Kunjungan
Neonatus (KN Lengkap)
Cakupan
kunjungan Neonatus lengkap di Kabupaten Sidoarjo dalam 2 tahun terakhir
mengalami penurunan yaitu 98,19% neonates pada tahun 2010 menjadi 94,24% pada
tahun 2011.
i)
Kunjungan Bayi
Di Kabupaten
Sidoarjo cakupan kunjungan bayi pada tahun 2010 sebanyak 24.959 (90,46%) dan
meningkat menjadi 27.340 (99,9%) pada tahun 2011.
j)
Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah
Cakupan siswa
SD/MI tahun 2011 yang mendapat pelayanan sesuai standart adalah 33.253 (94,33%)
sedikit menurun bila dibandingkan cakupan tahun 2010 yaitu sebesar 95,40%.
k) Pelayanan
Kesehatan Usia Lanjut
Jumlah warga
manula umur >60 th di Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2011 adalah 296.166
orang dan yang mendapatkan pelayanan kesehatan sebesar 127.824 (43%) sedikit
menurun bila dibandingkan capaian tahun 2010 yaitu 51,01%.
l)
Kesehatan Gigi dan Mulut
Pada tahun 2011
cakupan pelayanan dasar gigi di puskesmas sebanyak 19.257 yang terdiri dari
9.730 tumpatan gigi tetap dan 9.527 pencabutan gigi tetap dengan rasio
tambal/cabut 1,02.
m) Sarana
Kesehatan dengan Kemampuan Gawat Darurat
Pada tahun 2011
di Kabupaten Sidoarjo terdapat 35 sarana kesehatan yang mempunyai kemampuan
gawat darurat yaitu 14 rumah sakit umum, 8 rumah sakit khusus dan 13 puskesmas
perawatan.
n) Balita
BGM
Jumlah balita
BGM yang ada sampai bulan Desember 2011 sebanyak 1.420 (1,36%)
o) Balita
Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Pada tahun 2011
terdapat 39 kasus gizi buruk dan semuanya mendapat perawatan.
p) Pemberian
Kapsul Vitamin A
Cakupan
npemberian kapsul vitamin A dua klai pada anak balita pada tahun 2011 adalah
106.817 (91,54%) dari 116.686.
q) Ibu
Hamil Mendapat Tablet Fe
Pada tahun 2011
dari 30.349 ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe1 (30 tablet) sebanyak 28.341 (93,38).
r) ASI
Eksklusif
Di Kabupaten
Sidoarjo pada tahun 2011 bayi yang mendapatkan ASI eksklusif sebesar 44,6% atau
7.926 dari 17.763 bayi yang ada.
s) Desa
Terkena KLB
Di Kabupaten
Sidoarjo Pada tahun 2011 terdapat 38 desa/kelurahan terkena KLB yang tersebar
di 11 kecamatan yang semuanya ditangani kurang dari 24 jam.
2. Akses
dan Mutu Pelayanan Kesehatan
a) Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar
Jaminan
pemeliharaan kesehatan pra bayar adalah cara penyelenggaraan pemeliharaan
kesehatan yang paripurna berdasarkan azas usaha bersama dan kekeluargaan
berkesinambungan dengan mutu yang terjamin dan mutu terkendali. Cakupan jaminan
pemeliharaan kesehatan pra bayar meliputi kepesertaan ASKES, JAMSOSTEK,
JAMKESMAS, dan lain-lain.
b) Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Miskin dan Keluarga Rentan
Tujuan
pelaksanaan program pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin adalah
meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat
miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara
efektif dan efisien.
c) Rawat
Jalan dan Rawat Inap
Cakupan
pelayanan kesehatan dapat dilihat dari jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat
inap. Kunjungan rawat jalan meliputi kunjungan baru dan lama. Pada tahun 2011
jumlah masyarakat yang telah memanfaatkan pelayanan rawat jalan puskesmas
sebanyak 1.400.912 dan di rumah sakit sebanyak 386.652 dari 1.778.210 jumlah
total penduduk. Dan rawat inap di puskesmas sebanyak 15.719 dan di rumah sakit
sebanyak 381.354.
3. Perilaku
Hidup Masyarakat
a) Rumah
Tangga ber-PHBS
Rumah tangga
ber-PHBS adalah rumah tangga yang seluruh anggota keluarganya berperilaku hidup
bersih.
b) Posyandu
Aktif
Posyandu aktif
adalah posyandu yang melaksanakan kegiatan hari buka dengan frekwensi ≥8 kali
per tahun.
4. Keadaan
Lingkungan
a) Rumah
Sehat
Berdasarkan
pemantauan kesehatan lingkungan tahun 2011 diketahui jumlah rumah sehat
sebanyak 192.182 (68,06%).
b) Keluarga
Memiliki Akses Air Bersih dan Sarana Sanitasi Dasar
Dari pemantauan
kesehatan lingkungan di lapangan, diketahui jumlah keluarga yang diperiksa
kepemilikan sarana air bersih dan sanitasi dasar sebanyak 241.306 keluarga
(60,75%).
c) Tempat
Umum dan Pengelolaan Makanan Sehat
Tempat umum
meliputi hotel, ponpes, pasar, tempat wisata, terminal (utama) dan stasiun
(utama) san TUPM lain.
d) Rumah/Bangunan
yang Diperiksa dan Bebas Jentik Nyamuk Aedes.
Dari hasil
pemeriksaan rumah selama tahun 2011 diketahui bahwa dari 587.845 rumah yang
ada, yang dilakukan pemeriksaan sebanyak 666.793 (113,43%) dengan angka bebas
jentik sebesar 90,54%.
F.
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
1. Sarana
Kesehatan
a) Rumah
Sakit
Pada tahun 2011
di Kabupaten Sidoarjo terdapat 25 Rumah Sakit dengan 16 Rumah Sakit Umum dan 9
Rumah Sakit Khusus.
b) Puskesmas
Pada tahun 2011
jumlah puskesmas di Kabupaten Sidoarjo ada 26 buah dengan 13 puskesmas
perawatan.
c) Sarana
Kesehatan Lainnya
Sarana kesehatan
lain yang ada di Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2011 meliputi Rumah bersalin (48
buah), Balai pengobatan/klinik/poliklinik (181 buah), praktek dokter perorangan
(1.621 buah), praktek pengobatan tradisional (111 buah), Apotik (301 buah), dan
toko obat (13 buah).
d) Sarana
Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
Sarana kesehatan
bersumber daya masyarakat diantaranya adalah posyandu, polindes, pos obat desa.
2. Tenaga
Kesehatan
Di Kabupaten
Sidoarjo terdapat tenaga kesehatan yang meliputi Dokter spesialis (337 orang),
Dokter umum, (1098 orang), Dokter gigi (186 orang), Tenaga Farmasi (744 orang),
Ahli Gizi (104 orang), Perawat (1.862 orang), Bidan (848 orang), Ahli Kesehatan
Masyarakat (73 orang), Ahli Sanitasi (38 orang), Teknisi Medis (283 orang).
REFERENSI
Profil
Kesehatan Kabupaten Sidoarjo 2011, Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar